Komunitas pencinta Persija Jakarta yang selama ini konsen memberikan
informasi tentang Persija melalui dunia maya, Jak Online mengadakan
acara nonton bareng film Hari Ini Pasti Menang.
Film garapan sutradara Andibachtiar Yusuf ini mengambil tema sepak
bola yang menggambarkan kondisi dimana Indonesia berpartisipasi dalam
Piala Dunia 2014.
Tidak hanya artis saja yang bermain dalam film Hari Ini Pasti Menang,
namun melibatkan pemain sepak bola, seperti Andritany, Ramdani
Lestaluhu, Hasim Kipuw, Atep, Joko Sasongko, dll.
Acara nonbar ini akan diselenggarakan pada, Kamis (11/4), di Cilandak
Town Square (Citos) mulai pukul 18.30, yang juga akan dihadiri oleh
pemeran utama Film Hari Ini Pasti Menang Gabriel Omar yang diperankan
Zendy Zein, serta pemain Persija seperti Andritany, Adixi Lenzivio, dan
Ismed Sofyan (dalam konfirmasi).
HTM nobar Hari Ini Pasti Menang yang diselenggarakan Jak Online
sebesar Rp. 65.000, sudah termasuk tiket bioskop + merchandise menarik,
kaos Hari Ini Pasti Menang. (Zani/Redzi)
http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Indonesia/Liga-Indonesia/News/Jak-Online-Adakan-Nobar-Film-Hari-Ini-Pasti-Menang
Dari Bedah Film ‘Hari Ini Pasti Menang’
SURYA Online,-Film berjudul "Hari Ini Pasti Menang"
diputar serentak di sejumlah bioskop Indonesia. Nama-nama beken di
sepakbola nasional ikut berperan dalam film ini.
Di antara nama
beken yang ikut, terdapat tiga pemain Arema Cronous dan satu pemain
Arema LPI. Tiga pemain Arema Cronous yang ikut bermain adalah Joko
Sasongko, Dedi Kusnandar, dan Hasim Kipuw. Sedangkan pemain Arema LPI
yang ikut adalah Bruno Casmir.
Selain dibintangi pesepakbola
beken, film ini juga didukung artis papan atas. Seperti Mathias Muchus,
Ibnu Jamil, Zhendy Zain, Tika Putri, dan Ray Sahetapy.
Bersamaan
pemutaran perdananya, film ini dibedah di Plat N Cafe di Jalan Danau
Beratan, Kota Malang, Kamis (11/4/2013). Sejumlah pemeran hadir dalam
bedah film ini, diantaranya Ray Sahetapy, Joko Sasongko, dan penulis
novel, Estu Ernesto. The Jack, Aremania, Balistik, dan Ultrasmania juga
hadir.
Ray Sahetapy berperan sebagai pelatih yang berkarakter
seperti pelatih Real Madrid, Jose Mourinho. Meski sudah lama
berkecimpung dalam dunia sepakbola, ternyata Ray tidak mengetahui
karakter Mourinho. Dia baru mengetahuinya saat diberi rekaman oleh sang
sutradara, Andibachtiar Yusuf.
“Sementara saya senang dengan pelatih seperti Rahmad Darmawan (RD),” kata Ray.
Dia
menggambarkan alur cerita film hampir sama kondisi sepakbola nasional.
Timnas bisa jaya bila dipegang oleh pelatih yang memahami karakter
pemainnya. Ray mengaku sangat jengkel saat PSSI menunjuk pelatih asal
Argentina, Louis Manuel Blanco sebagai pelatih Timnas.
Dalam
sepakbola harus menyatukan antara berbagai komponen, terutama pelatih
dan pemain. Makanya Ray mengaku kagum dengan Malang yang biasa disebut
Ngalam. Menurutnya, kata memiliki dua arti. Pertama, Ngalam berarti
nasib malang. Kedua, Ngalam berarti meng-alam (menyatu dengan alam), dan
membumi.
Maksud ngalam bagi artis senior ini adalah pelatih bisa
menggelar latihan di pantai, gunung, atau goa. Dengan berada di alam,
pemain bisa fokus latihan tanpa memikirkan hal lainnya, seperti pacar,
rumah, atau uang yang dimilikinya.
“Kalau (fokus) digunakan di pertandingan, pemain akan total. Saya harap pelatih punya jiwa ngalam,” tambahnya.
Bagi
Joko Sasongko, bermain film menjadi pengalaman berharga baginya. Dalam
film ini Joko tetap memakai nama aslinya. Pemain asal Boyolali ini juga
mengenakan nomor punggung 17 sebagaimana yang dikenakan di lapangan.
Joko
tidak perlu membaca skenario atau latihan dialog. Joko yang berperan
pemain Jayakarta cukup ‘bertanding’ melawan tim Jakarta Metropolitan.
Dalam laga ini, Jayakarta menelan kekalahan 2-1 dari Jakarta
Metropolitan.
“Mungkin saya hanya tampil tiga menit. Tapi menunggu adegan dimulai bisa berjam-jam,” kata Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar